Jumat, 11 Januari 2013

Obesitas Pada Anak



Sekilas Tentang Obesitas
Gemuk pada anak tidak berarti sehat. Hal ini penting untuk dipahami karena ada anggapan di masyarakat yang keliru yang mengira bahwa semakin semakin gemuk seorang anak, maka itu menandakan semakin gemuk anak itu. Padahal tidak selamanya bayi atau balita bertubuh montok menandakan ia sehat. Jika berat badan anak melampaui batas kewajaran dari rata-rata usianya, bisa digolongkan anak itu mengalami masalah dengan kesehatannya.
Berat badan sangat berlebih atau dikenal dengan nama obesitas merupakan suatu kondisi kadar lemak tubuh mengakibatkan dampak negatif bagi kesehatan karena penimbunan lemak yang berlebihan.
Dampak obesitas pada bayi dan balita memang belum langsung telihat. Namun, organ-organ vitalnya seperti jaantung dan hati akan bekerja melebihi batas kewajaran. Ini membuat anak dikemudian hari berpotensi besar mengidap berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung, gangguan hati, gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea), asma bronkhiale, hypertensi, diabetes mellitus, kanker dan gangguan tulang sendi. Obesitas pun bisa mengakibatkan terjadinya gangguan pertumbuhan karena membuat anak menjadi lamban dalam bergerak dan beraktifitas, tidak enerjik seperti lazimnya anak yang memiliki berat badan normal.ini karena mereka memiliki dalam bentuk dan ukuran tulang kaki, yaitu berukuran lebih besar daripada seharusnya. Obesitas juga ketidakseimbangan hingga rasa nyeri ketika hendak melakukan aktifitas seperti berdiri, berjalan atau berlari.
Faktor Penyebab
Sebagian besar menganggap bahwa obesitas merupakan factor genetic (keturunan). Ini artinya jika seorang yang memiliki memiliki orang tua yang juga obesitas, maka kemungkinan besar ia pun akan mengalaminya, hal ini memeng benar. Namun factor genetic bukanlah factor dominan yang menjadi penyebab obesitas yang dialami oleh anak. Factor utama obesitas adalah karena gaya hidup yang tidak sehat.
Gaya hidup yang tidak sehat meliputi pola makan yang tidak sesuai dan gerak tubuh yang kurang. Contoh dari pola makan yang bisa memicu timbulnya obesitas adalah pemberian makan pada bayi dan balita yang tidak memeprhatikan nilai kalori. Anak dibiarkan makan sesuai selera tanpa ada pengontrolan, sehingga membuat mereka makan semaunya dalam jumlah banyak, mengandung kalori berlebih, kurang serat dan bergizi rendah. Belum lagi jika anak mengalami kebiasaan mengemil diluar jam makan. Kandungan kalori yang disimpan dalam bentuk lemak didalam tubuh pun semakin meningkat.
Tingkat metabolisme tubuh juga dapat mempengaruhi bayi atau balita mengalami obesitas. Metabolisme yang lambat cenderung memperbesar resiko terjadinya obesitas daripada mereka yang mengalami metabolisme cepat. Hal ini manjawab mengapa anak yang punya nafsu makan besar tidak semuanya akan mengalami obesitas.
Pencegahan dan perawatan di rumah
Obesitas dapat dicegah. Mengacu pada factor-faktor penyebabnya, peran orang tua amat penting untuk mengantisipasi terjadinya obesitas pada bayi dan balita. Orang tua dapat memulainya dengan mengatur pola makan yang tepat atau mengatur pola makan yang seimbang. Misalnya dengan memghindari pemberian makan yang berlebih, mengurangii makanan berlemak dan berkalori tinggi (manis), makanan cepat saji (fast food) karena kandungan lemak dan garamnya yang sangat tinggi, serta kebiasaan mengemil.
Bagi bayi dan balita yang masih menyusui, teruskan pemberian ASI, khususnya ASI eksklusif. Ini karea ASI mengandung probiotik (bakteri baik) yang dapat mencegah terjadinya obesitas. Probiotik berfungsi memberikan keseimbangan mikrobiota usus sehingga metabolisme tubuh dapat berjalan optimal, dan kenaikan berat badan berlebih dapat dijaga hingga mereka berusia empat tahun.
Kondisikan anak untuk senang bergerak atau beraktivitas yang dapat membakar kalorinya dalam jumlah besar. Perbanyak aktifitas diluar rumah seperti berlari, bermain di taman, bermain bola, dan beragam olahraga fisik lainnya. Kurangi waktu anak menonton televise atau bermain computer yang membuat mereka jadi malas bergerak.
(Sumber: Buku Mengenal, Mencegah, Menangani Berbagai Macam Penyakit Berbahaya Bayi dan Balita. Andin Sefrina, Suhendra Cahya Purnama.2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar